TribunMalang. Teknologi AI boleh terus berkembang, tapi jangan lupakan etika. Perkembangan teknologi akhir-akhir ini sepertinya sudah mengarah ke pengembangan teknologi berbasis AI (kecerdasan buatan) dan kendaraan listrik. BBC menyebutkan pada tahun 2024 bahwa tahun depan akan menjadi tahun kedua teknologi tersebut.
Mohamad Jikki, dosen Universitas Nasional Elektronika dan Teknologi Surabaya (PENS), mengatakan AI dan kendaraan listrik sebenarnya sudah dikembangkan sejak lama, namun penelitian baru belakangan ini semakin meluas.
“Kendaraan listrik adalah solusi terhadap permasalahan polusi udara yang semakin tidak menentu dan etos energi ramah lingkungan serta nol emisi, sedangkan AI adalah revolusi industri yang berfokus pada pematangan AI dan sistem siber-fisik. Ini adalah jawaban terhadap 4.0.” Cak Zikky, sapaan akrabnya, Jumat (29 Desember 2023).
Wakil Ketua Lembaga Pendidikan Tinggi Manajemen Wilayah Nahdlatul Ulama (LPT PWNU) Jawa Timur mengatakan, perkembangan ini merupakan hal yang baik atau sebaliknya, tergantung masyarakat menggunakan kedua teknologi tersebut atau tidak, jelas saya.
“Itu tergantung pada masyarakatnya dan bagaimana kita memanfaatkannya.” Jadi setelah Eropa mendeklarasikan Revolusi Industri 4.0, Jepang pun mengikutinya dan merupakan fungsi dari lahirnya dan matangnya segala sesuatu yang berhubungan dengan AI dan teknologi di era 4.0. Semangat 5.0 untuk memperjelas hal ini,” ujarnya.
“Semangat Society 5.0 adalah semua tujuan harus sesuai dengan kepentingan pembangunan manusia (human-centered development) dan tidak mengancam fungsi kerja manusia atau bahkan mengancam manusia. Kita tekankan bahwa kita harus melakukan hal tersebut,” dia melanjutkan.
Untuk itu, ia menegaskan, baik atau buruknya perkembangan kedua teknologi itu bergantung pada penggunanya.
“AI dan kendaraan listrik pasti akan menjadi hal yang baik jika kita dapat memanfaatkan kematangan teknologi ini sebagai alat untuk memudahkan tugas dan aktivitas manusia sehari-hari,” ujar mahasiswa master pertukaran pelajar di Sekolah Teknik Elektro dan Ilmu Komputer. berpartisipasi dalam acara tersebut menekankan: Departemen Sains dan Teknik, Universitas Sains Terapan Darmstadt, Jerman.
Kemajuan AI memberikan banyak manfaat bagi mereka yang ingin memanfaatkannya dengan baik, seperti sebagai media berdakwah.
“Tentunya dengan keterbukaan informasi, kemudahan akses, dan diperkenalkannya berbagai sarana teknologi bertenaga AI, sangat mungkin membantu semua orang jika digunakan dengan bijak,” kata Nurul Jadid Paiton Islam, jebolan pesantren tersebut. Probolinggo, Jawa Timur.
“Media dakwah, khususnya media NU yang anggotanya menjangkau pelosok desa, akan memudahkan dalam mengidentifikasi dan memetakan penduduk,” imbuhnya. Ia kemudian mencontohkan pemanfaatan AI dalam bidang dakwah. Ia mengatakan AI dapat digunakan untuk mengidentifikasi topik dakwah yang sesuai untuk cabang NU atau MWCNU tertentu. “Ini mencakup hal-hal seperti merancang program organisasi berdasarkan tren warga,” jelasnya.
Jangan Lupakan Etika. Secara umum kita membutuhkan perkembangan teknologi, khususnya AI, dunia Metaverse, IoT, dan berbagai perkembangan teknologi lainnya. Beliau berpesan untuk tidak pernah bersikap defensif secara membabi buta dalam menghadapi perkembangan teknologi baru yang sangat pesat dan tetap mengingat etika.
“Yang terpenting adalah menerapkan prinsip etika dalam menggunakan teknologi ini.Gangguan selalu terjadi dan dapat menggusur tugas dan aktivitas manusia yang biasanya dilakukan sebelumnya,” ujarnya. “Tetapi gangguan apa pun akan menciptakan lapangan kerja dan aktivitas baru untuk dijelajahi.” “Yang paling terlihat saat ini misalnya menjadi pembuat konten yang positif, mengakses berbagai informasi yang dipublikasikan di berbagai belahan dunia dan mengubahnya menjadi wawasan yang mengarah pada ide-ide baru. Itu Dakwah." " imbuhnya.
Ia juga berpesan kepada generasi muda untuk melakukan sedikit riset mengenai hal tersebut daripada hanya berdiam diri sebagai penonton dan pengguna.
“Sekarang akses informasi dan penelitian sudah terbuka lebar, yang perlu kita lakukan hanyalah mengerahkan segala upaya, fokus pada bidang yang ingin kita jelajahi, dan tentunya memastikan arah dan hasil penelitian kita. untuk menghubungkan moralitas dengan masyarakat kami.'' Melanjutkan jalur pendidikan dan spiritualitas nasional. “Meninggikan harkat dan martabat manusia sebagai makhluk hidup yang telah diberi akal oleh Allah SWT untuk terus mengungkap misteri alam semesta,” tutupnya.
Posting Komentar